Zebra
Jakarta - Zebra adalah memang mirip seperti kuda dan memiliki kemampuan berlari kencang seperti kuda, tetapi Zebra tidak pernah dapat untuk dipelihara oleh manusia sebagai hewan tunggangan, karena Zebra selalu menolak tunduk dan sangat keras kepala kepada manusia.
Zebra tidak akan pernah mudah untuk tunduk kepada manusia, karena Zebra menjalani hidupnya dengan caranya sendiri.
Zebra yang habitat hidupnya di sabana Afrika terbuka, yang begitu banyak memiliki predator seperti singa yang ganas dan buas, cheetah yang berlari begitu cepat, atau kawanan hyena yang menyerang secara berkelompok, yang menyebabkan Zebra menjadi bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hatinya.
Zebra menjadi impulsif dan menolak untuk ditangkap, Zebra menjadi hewan yang sangat reaktif terhadap tanda bahaya sekecil apapun.
Di masa lalu, begitu banyak upaya manusia, terutama orang-orang Eropa yang menjajah Benua Afrika, untuk menjinakkan zebra.Tak terhitung berapa kali mereka mencoba menjinakan Zebra. Bahkan, pada abad ke-19, ada juga beberapa zebra yang ‘dipaksa’ untuk dapat menarik kereta, atau ditunggangi oleh manusia seperti layaknya kuda biasa. Meski begitu, berbagai cara telah dilakukan untuk menjinakkannya mulai ditinggalkan, dan setelah itu sepertinya tidak ada lagi tetdengar upaya menjinakan Zebra.
Walaupun tidak dapat dijinakkan, tetapi tetap ada saja orang yang ‘memaksakan diri’.untuk kembali menjinakan Zebra. Misalnya yang terjadi pada tahun 1860an, George Gray adalah seorang perwira tentara Inggris yang ditugaskan di afrika selatan dan yang kemudian diangkat menjadi PM Pada pertengahan abad ke-19, George Grey telah mendatangkan zebra dari Afrika Selatan ke Selandia Baru.
Grey berkeinginan agar kereta kudanya yang selama ini ditarik oleh kuda-kuda liar Afrika, digantikan dan ditarik oleh zebra.
Seorang ahli Zoologi dari Inggris, Lord Walter Rothschild, seperti yang dilansir dari The Vintages, bahkan sempat dikenal berhasil mengendarai kereta yang ditarik oleh empat ekor zebra ke Istana Buckingham, pada suatu hari di tahun 1898.
Pada awal tahun 1900-an, Rosendo Ribeir, adalah dokter pertama di Nairobi, Kenya yang berkebangsaan Portugal,dan terlihat Beliau datang untuk mengunjungi pasiennya di rumah-rumah dengan.mengendarai seekor Zebra.
Dan Tentara Jerman pada koloninya di daerah Afrika Timur, sangat tertarik untuk dapat memelihara zebra sebagai pengganti kuda. Dan mereka pun bahkan sempat menerapkan program untuk dapat menyilangkan zebra dengan kuda, yang gunanya agar dapat menciptakan hibrida yang tahan dan kuat terhadap serangan penyakit, yang biasanya dapat memusnahkan mereka.
Namun, ini hanya beberapa contoh individu yang dijinakkan. Secara keseluruhan, zebra memang terbukti terlalu sulit dan sangat keras kepala untuk dapat dijinakkan, meskipun pernah ada upaya terbaik dari orang-orang Eropa di Afrika, yang akan mencoba memanfaatkannya dengan baik. Bahkan, dengan upaya yang baru-baru ini, terbukti agak sia-sia dan tidak menguntungkan.
Pada 2013, seorang anak remaja di Virginia, Shea Inman, telah mencoba melatih seekor zebra untuk dapat ditunggangi, namun Setelah berbulan-bulan melatihnya, dia berhasil dapat menunggangi zebra meskipun hanya sebentar.
“Terkadang, menunggangi Zebra ini seolah sudah mahir dan dapat dikendarai, tapi di lain hari kemudian, Zebra dapat berperilaku seperti tidak pernah melihat manusia,” tulis Inman, dalam catatannya, dikutip dari Thomson Safaris.
Jadi, meskipun penampilannya mirip seperti kuda, zebra tidak akan mudah untuk dapat tunduk pada manusia. Mereka lebih suka menjalani hidup dengan caranya mereka sendiri. (mcl75)
Comments
Post a Comment